Aceh Singkil, KASTV — 15 Oktober 2025 Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan budaya literasi melalui kegiatan Bedah Buku berjudul “Ini, Itu Gosong Telaga: Menyingkap Khazanah Pesisir Aceh Singkil” karya penulis muda Sadri Ondang Jaya.
Kegiatan yang digelar di Aula Makmursyah Putra Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil ini menghadirkan tiga panelis berkompeten di bidang literasi dan kebudayaan, dipandu oleh aktivis budaya Wanhar Lingga.
Ketiga panelis tersebut adalah Drs. Sjamsuddin Rizard, M.Sc, penulis Buaya Pengkolan; Aslym Combih, S.H., M.Si, penulis Singkil dalam Lintasan Sejarah: Identitas Wilayah dan Asal Usul Etnisnya; serta Kang Dede Rosadi, jurnalis nasional yang banyak menulis tentang Aceh Singkil dan kekayaan budayanya.
Dalam sambutannya, Plh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, Ali Hasmi, S.E., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memperkenalkan khazanah lokal Aceh Singkil kepada masyarakat luas.
“Dengan menulis, kita tidak hanya menorehkan pemikiran, tetapi juga meneguhkan sejarah dan budaya Aceh Singkil. Melalui tulisan, kita menjaga memori kolektif agar tidak hilang ditelan waktu,” ujar Ali Hasmi.
Ia juga berharap agar ke depan alokasi anggaran daerah dapat lebih berpihak pada pengembangan literasi masyarakat, khususnya bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip. Menurutnya, penguatan budaya baca, tulis, dan pelestarian arsip merupakan fondasi penting dalam menjaga identitas daerah.
“Pepatah mengatakan, dengan membaca kita mengenal dunia, dan dengan menulis, dunia mengenal kita. Kini saatnya Aceh Singkil memperkenalkan dirinya kepada dunia — sebagaimana telah dilakukan oleh ulama besar kita, Syekh Abdurrauf Assingkily, lebih dari tiga abad lalu melalui karya besarnya, terjemahan lengkap pertama Al-Qur’an berbahasa Melayu,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta, yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, penulis, pemerhati budaya, dan insan literasi Aceh Singkil. Diskusi berlangsung hangat dan inspiratif, memperkaya pemahaman tentang sejarah serta nilai-nilai budaya pesisir yang menjadi latar utama karya Sadri Ondang Jaya.
Di akhir kegiatan, Ali Hasmi mengajak generasi muda untuk menapaki jejak intelektual Syekh Abdurrauf Assingkily dengan terus menulis dan berkarya demi kejayaan literasi daerah.
“Ayo generasi muda Aceh Singkil, mari kita gerakkan pena dan langkah, menulis untuk meneguhkan jati diri, serta memperkenalkan Aceh Singkil ke pentas dunia,” pungkasnya. (PT)