
Kondisi kritis ini dipicu oleh terhambatnya aliran irigasi akibat adanya proyek pembangunan plengsengan. Beruntung, gerak cepat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dengan menyalurkan bantuan pompa air berhasil menyelamatkan tanaman padi yang sudah memasuki masa panen.
Sebagai ungkapan rasa syukur, para petani pada Minggu pagi (28/9) menggelar kenduri panen perdana. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, yang mengapresiasi keberhasilan panen setelah krisis kekeringan.
Kepala Desa Bakung Temenggungan, Abu Daud, menceritakan bahwa para petani hampir menyerah. Padi jenis serang yang mereka tanam selama tiga bulan di lahan 12 hektar nyaris mati karena air irigasi mendadak berhenti total.
"Saya selaku Kepala Desa Bakung Temenggungan mewakili para petani mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari Pemkab Sidoarjo melalui Bu Mimik. Sebelumnya mohon maaf air irigasi ini tidak bisa mengaliri sawah kami, dan kami komunikasikan dan alhamdulillah langsung direalisasikan," ujar Abu Daud.
Setelah melaporkan kondisi tersebut kepada Pemkab Sidoarjo, Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo segera merespons dengan mendatangkan dua unit pompa air untuk mengalirkan air ke lahan persawahan. Bantuan vital inilah yang kemudian menyelamatkan seluruh tanaman padi.
"Alhamdulillah saya dapat menghadiri kegiatan panen raya Desa Bakung Temenggungan. Ada satu blok bidang sawah yang siap dipanen untuk hari ini, luasnya satu hektar lebih dengan hasil panen mencapai 6 ton," ucap Hj. Mimik Idayana.
Beliau menekankan bahwa bantuan pompa air ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemkab Sidoarjo dalam mendukung irigasi pertanian.
"Awalnya di sini kekeringan, alhamdulillah dari aspirasi para petani, Pemda akhirnya menyumbang pompa air dan sampai saat ini masih dibutuhkan untuk mengaliri persawahan ini," terangnya.
Wabup Mimik Idayana juga menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo akan terus mensupport petani dan meminta agar para petani aktif menyampaikan aspirasi demi kemajuan pertanian di Sidoarjo.
Kini, para petani Bakung Temenggungan telah merasakan hasilnya. Bantuan darurat dari Pemkab Sidoarjo tak hanya menyelamatkan 12 hektar lahan dari kekeringan, tetapi juga memastikan hasil panen yang menjadi sumber penghidupan mereka. Abu Daud mengonfirmasi bahwa alat pompa yang diturunkan Dinas PUBM Sidoarjo hari itu juga masih terus berfungsi mengalirkan air hingga saat ini.