Bantuan Mini Kombin QH 11 Dorong Produktivitas Petani Arosbaya, Babinsa Hadir Sebagai Pengayom

Bantuan Mini Kombin QH 11 Dorong Produktivitas Petani Arosbaya, Babinsa Hadir Sebagai Pengayom

Bangkalan, Jawa Timur || Kasuaritv.com  -Angin segar berembus bagi para petani di Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Pada Rabu (10/09/25), Kelompok Tani Makmur menerima bantuan berupa Mini Combine QH 11, sebuah alat pertanian modern yang diharapkan dapat merevolusi cara mereka menggarap lahan. Penyerahan bantuan ini, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangkalan 2025, menjadi simbol nyata komitmen pemerintah daerah dalam mensejahterakan sektor pertanian.

Acara penyerahan berlangsung khidmat di Balai Desa Lajing. Kehadiran Babinsa Desa Lajing dari Koramil 0829-13/Arosbaya, Serma Suparji, menambah kesan istimewa. Serma Suparji tidak hanya hadir sebagai saksi, tetapi juga sebagai pengayom dan pendukung moral bagi para petani. 

"Kami berharap bantuan ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal. Babinsa siap mendampingi dan mendukung petani agar semakin sejahtera," tegasnya, menunjukkan peran TNI yang kian merakyat.

​Bantuan ini diterima langsung oleh Ketua Kelompok Tani Makmur, Bapak Fahri. Ia mengungkapkan rasa syukur dan optimisme bahwa mesin canggih ini akan menjadi solusi atas tantangan yang selama ini dihadapi, terutama dalam mempercepat proses panen yang kerap memakan waktu dan tenaga. 

"Alat ini akan sangat membantu kami. Panen bisa lebih cepat, dan hasilnya pun diharapkan bisa lebih bersih dan maksimal," ujar Bapak Fahri dengan wajah berbinar.

​Mini Combine QH 11 merupakan alat serbaguna yang mampu memotong, merontokkan, dan mengemas gabah secara otomatis. Dengan kemampuannya, mesin ini tidak hanya mempersingkat waktu panen dari berhari-hari menjadi hitungan jam, tetapi juga mengurangi kehilangan hasil panen yang sering terjadi akibat cara panen tradisional.

​Penyerahan ini disaksikan oleh perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Kepala Desa Lajing, petugas PPL pertanian, teknisi QH 11 yang siap memberikan pelatihan, serta seluruh anggota kelompok tani. 

Sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat petani ini menjadi modal utama dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat lokal.

​Langkah ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi pertanian bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah realitas yang kini bisa dinikmati langsung oleh petani di pedesaan. Semangat kolaborasi dan harapan baru kini tumbuh subur bersama padi di lahan-lahan Desa Lajing.(Arju Herman)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال