
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah proyek betonisasi Jalan Bringinbendo-Sidodadi, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman. Proyek sepanjang 2.250 meter dengan lebar 4 meter ini tidak hanya fokus pada pengerasan jalan, tetapi juga pembangunan saluran U-Ditch di sisi kanan dan kiri. Pembangunan saluran air ini diharapkan mampu mengatasi genangan yang selama ini menjadi keluhan utama warga.
"Dengan adanya betonisasi dan saluran U-Ditch, kita harapkan genangan air yang selama ini menjadi keluhan warga bisa teratasi. Proyek ini membutuhkan waktu, karena itu kami minta masyarakat bersabar. InsyaAllah manfaatnya akan segera dirasakan," ujar Bupati Subandi.
Hingga saat ini, progres proyek yang ditargetkan selesai dalam 150 hari kerja ini baru mencapai sekitar 7 persen. Bupati meminta agar kepala desa, camat, hingga Dinas PU Bina Marga terus melakukan pengawasan ketat. "Saya minta mulai dari kepala desa, camat, hingga kepala dinas PU Bina Marga mengawasi dengan ketat agar selesai sesuai harapan baik waktu dan kualitas betonisasinya," tegasnya.
Kepala Desa Bringinbendo, Soleh Dwi Cahyono, menyambut baik perhatian pemerintah daerah ini. "Warga tentu menantikan jalan yang lebih baik. Dengan adanya betonisasi ini, akses lebih lancar dan masalah banjir yang sering terjadi bisa teratasi," kata Soleh.
Setelah dari Bringinbendo, Bupati Subandi melanjutkan sidak ke ruas jalan Pabean-Ngingas, Kecamatan Waru. Proyek sepanjang 1,7 kilometer ini telah memasuki segmen terakhir. Subandi menyatakan rasa optimisnya melihat pengerjaan yang sudah menunjukkan progres positif, bahkan melebihi target."Kalau kita lihat pengerjaannya hari ini, kita optimis bisa selesai tepat waktu. Ini saja pengerjaannya surplus 3 persen," ucapnya.
Kedua proyek ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan infrastruktur demi kemaslahatan warga.
Dengan rampungnya proyek betonisasi ini, diharapkan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat semakin lancar, sekaligus memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan banjir yang menjadi kendala di wilayah tersebut. (Arju Herman)