Muna (KASTV) – Ucapan Bupati Muna yang menyebut aksi bersih-bersih sampah oleh DPD RI Umar Bonte sebagai hal “receh”, terus menuai kecaman. Kali ini datang dari kalangan mahasiswa asal Kabupaten Muna Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Seorang aktivis UHO yang menolak disebutkan namanya menyatakan, ucapan Bupati itu adalah cerminan sikap tak beradab seorang pemimpin.
“Kalau ada putra daerah membantu membersihkan sampah, mestinya disambut baik, bukan dilecehkan. Ucapan bupati itu sangat memalukan, tidak menunjukkan akhlak seorang pemimpin,” tegasnya, Selasa (26/8/2025).
Aktivis tersebut menilai, pernyataan Bupati Muna itu telah menampar perasaan masyarakat, terutama generasi muda yang rindu akan kepemimpinan santun.
“Kepemimpinan yang arogan dan hobi merendahkan orang lain hanya akan membuat daerah mundur. Ucapan receh itu bukan sekadar salah bicara, tapi menunjukkan rendahnya kualitas kepemimpinan,” lanjutnya.
Polemik Kebersihan Jadi Sorotan Nasional
Masalah sampah di Muna seharusnya jadi tanggung jawab pemerintah daerah. Namun faktanya, hingga seorang senator turun tangan membantu, Bupati justru memberikan respons sinis.
Alih-alih berterima kasih, Bupati malah merendahkan dengan kalimat “receh”. Hal ini membuat publik bertanya-tanya: apakah Bupati memang tidak sanggup mengurus kebersihan daerahnya, sehingga ketika ada yang peduli malah merasa tersaingi?
Kepemimpinan yang Kehilangan Adab
Publik kini menilai, pernyataan itu bukan hanya sekadar salah ucap, tetapi bukti kehilangan adab seorang pemimpin.
“Seorang bupati seharusnya mengayomi, menghargai setiap usaha kebaikan. Kalau malah mencibir, itu berarti ia kehilangan wibawa dan adab kepemimpinan,” tutup aktivis tersebut.
Dengan sudut pandang ini, masyarakat bisa melihat jelas bahwa Bupati-lah yang bermasalah, bukan Umar Bonte.
Berita ini ditayangkan, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Bupati Muna.
Reporter: AJ
Editor: redaksi