
Oleh : Ikhlas Arsyad
Pimpred kasuaritv.com
Ketika rakyat Kabaena menjerit karena tanah dan lautnya dirusak, satu nama yang terus mencuat adalah PT. Tonia Mineral Sejahtera (TMS). Perusahaan tambang nikel ini bukan hanya diduga merusak lingkungan, tapi juga ditengarai punya keterkaitan langsung dengan Gubernur Sulawesi Tenggara, melalui sang istri yang disebut-sebut menjabat sebagai komisaris.
Di tengah semua itu, publik bertanya-tanya: di mana Presiden Prabowo Subianto? Mengapa tidak ada tindakan tegas? Padahal, kerusakan lingkungan di Kabaena sudah di depan mata. Sungai menghitam, laut tercemar, dan warga lokal semakin terpinggirkan.
Sebagai presiden yang membawa semangat perubahan dan keberpihakan pada rakyat, diamnya Prabowo menjadi tanda tanya besar. Bukankah beliau pernah menyatakan bahwa tambang ilegal dan perusakan alam akan diberantas? Lalu mengapa ketika kasus di Kabaena melibatkan oknum kepala daerah, semua seolah sunyi?
Jika benar ada benturan kepentingan antara kekuasaan dan bisnis tambang, maka ini bukan lagi sekadar pelanggaran lingkungan—tapi pengkhianatan terhadap konstitusi dan amanat rakyat. Negara harus berdiri netral dan berpihak pada kebenaran, bukan pada pelaku perusakan yang kebetulan punya jabatan atau koneksi politik.
Kepala Daerah tidak boleh dibiarkan menjadi simbol kebal hukum. Kalau presiden sendiri tak berani menindak kepala daerah yang diduga merusak lingkungan dan menyalahgunakan kekuasaan, maka apa bedanya pemerintahan ini dengan rezim sebelumnya?
Sudah cukup rakyat menjadi korban. Sudah cukup Kabaena diperas demi nikel yang dikirim ke luar negeri. Presiden Prabowo, saatnya membuktikan bahwa negara ini masih punya keadilan. Tindak tegas siapa pun, termasuk Gubernur Sultra, bila terbukti terlibat.
Diam Anda hari ini akan tercatat dalam sejarah.
____________
KasuariTV mengajak masyarakat untuk terus bersuara. Kirimkan laporan, foto, atau video Anda ke redaksi kasuaritv atau WhatsApp 0852-4244-7244. Saat Media Diam, Rakyat Harus Bersuara.