Kontroversi Tanah Urugan Proyek Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura Bawean.

Kontroversi Tanah Urugan Proyek Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura Bawean.

Gresik || Kasuaritv.com - Pekerjaan proyek revitalisasi Alun-Alun Sangkapura di Pulau Bawean, Gresik pada tahap kedua menuai kontroversi terkait jenis tanah urugan yang digunakan.

Hasil pantauan awak media di lokasi Alun-Alun Sangkapura, terlihat beberapa tumpukan tanah urugan yang digunakan sebagai tanah dasar untuk pemasangan paving block. Parahnya, tanah urugan tersebut ada jenis tanah dengan warna merah bata diduga tidak sesuai, Sabtu (26/4/2025).

Jika hal ini terbukti, maka akan menyebabkan masalah serius seperti tidak rata, mudah amblas, dan bahkan genangan air hujan.

Kami selaku awak media memiliki peran sebagai kontrol sosial, dan akan setia mengawasi setiap pembangunan khususnya di Pulau Bawean.

Proyek revitalisasi Alun-Alun Sangkapura tahap kedua ini dimenangkan oleh PT Solusi Pratama Konstruksi dengan nomor kontrak: 027/309/CK/437.86/2025.

Pekerjaan ini dilaksanakan selama 120 hari kalender.

Pekerjaan ini sekaligus menjadi bagian perampungan revitalisasi Alun-Alun Sangkapura, Bawean. Proyek yang dianggarkan dari anggaran APBD Kabupaten Gresik tahun 2025 sebesar Rp.984.000.000,00 


Berharap dengan adanya temuan awak media di lokasi terkait jenis tanah urugan yang diduga tidak sesuai, maka pihak terkait lebih ketat lagi mengawasi dan memeriksa bahan material yang datang.


Melihat nantinya, jika pekerjaan Revitalisasi Alun-Alun Sangkapura tahap kedua ini rampung akan berdampak pada semua masyarakat Pulau Bawean, karena menjadi wajah baru pusat kota di pulau Bawean.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال