Sorong Selatan (KASTV) - Pendidikan merupakan program pemerintah pusat yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah, selain itu pendidikan ditunjang oleh undang undang 1945 tentang semua warga negara berhak mendapat pendidikan, mirisnya di kabupaten Sorong selatan ada 700 anak putus sekolah
Menurut Feri Onim, 700 Anak Putus Sekolah saat ini karena kurangnya perhatian Pemerintah daerah, Anggaran Otsus 10 Persen seharusnya memprioritaskan pendidikan, sayangnya hal ini diduga tidak dilaksanakan oleh pemerintah
"Angka 700 putus sekolah kemungkinan akan bertambah lagi, ini pun belum Mahasiswa yang putus kuliah," ucapnya
Fery menambahkan 7,8 Milyar anggaran otsus diduga disalah gunakan, dimana anggaran ini di hibahkan untuk peningkatan salah satu yayasan yang diduga milik oknum pejabat.
"Jika anggaran ini di peruntukan untuk pendidikan niscaya 700 Anak tidak akan Putus sekolah," tindih Ferry Onim kepada wartawan melalui sambungan watsab, Rabu, (20/9/2023)
"7,8 Milyar ini di Hibakan ke Yayasan Tipari namun tidak memberikan dampak Positif apalagi terhadap Anak anak Putus sekolah ini," ungkapnya
Ferry Onim Melihat satu Kegagalan Besar bagi pemerintahan selama 2 Periode ini, SDM Mati suri. Ia juga mengingatkan PJ Gubernur Papua Barat Daya agar jangan layani Proposal bantuan Dana Hiba ke Yayasan Tipari, Karena Yayasan Tipari telah menelan 7,8 Milyar tanpa ada dampak untuk masyarakat sorong selatan.
Oleh Sebab itu, kami Mendesak PJ Gubernur Papua Barat Daya untuk segera Gantikan Kepala dinas pendidikan kabupaten Sorong Selatan dan Ketua Yayasan Tipari dan Kepala dinas Pemberdayaan masyarakat Kabupaten Sorong Selatan. Karena tidak Mampu untuk menciptakan SDM anak anak Sorong Selatan dengan baik.
"700 anak yang tidak mendapatkan Pendidikan saat ini adalah bentuk kegagalan Dinas Pendidikan Sorong Selatan dan perlu di tindak tegas karena pendidikan warga negara menjadi jaminan negara," tegasnya
(Moy Saf)