PEMALANG (KASTV) - Situasi yang ironis, jalan rusak di Desa Kabunan
Kecamatan Taman Kabupaten terkait akses jalan menuju galangan kapal kayu di
sekitar Kali Elon, seperti penelusuran Tim SBI, Minggu (17/8/2023).
Galangan Kapal Kayu yang milyaran ini memiliki aktivitas
produksi yang tinggi. Tim media yang mewawancarai warga mendapatkan informasi,
kapal-kapal yang diproduksi di sana memiliki harga yang sangat tinggi, bahkan
mencapai belasan miliar rupiah. Ini menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan
di daerah tersebut.
“Sebagian besar galangan kapal kayu di wilayah ini dimiliki
oleh warga dari luar Kabupaten Pemalang. Hal ini menunjukkan minat investor
dari luar daerah untuk berinvestasi di sana,” kata warga yang tidak mau disebut
namanya menjelaskan.
Ironisnya, meskipun wilayah ini memiliki galangan kapal
dengan omzet milyaran rupiah, akses jalan menuju galangan tersebut rusak parah.
Warga merasa heran mengapa akses ini tidak diperbaiki mengingat pentingnya
akses yang baik untuk mendukung usaha besar ini.
"Harga hasil produksi tentunya setiap kapal kayu
berbeda, namun ada yang harganya mencapai 15 miliar untuk kapal kayu berukuran
36 meter x 8.6 meter," ungkap warga yang enggan disebut namanya
Warga setempat juga mengungkapkan bahwa pemilik galangan
kapal cukup sulit diminta untuk menyumbang secara swadaya untuk perbaikan jalan.
Meskipun mereka memiliki usaha besar di daerah tersebut, kontribusi mereka
terhadap pemeliharaan infrastruktur setempat tampaknya terbatas.
Warga berharap bahwa pemilik galangan kapal, yang telah mendapat
manfaat besar dari usaha mereka di daerah tersebut, dapat berpartisipasi dalam
pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana lokal. Ini dianggap sebagai cara
yang baik untuk berkontribusi pada masyarakat dan mendukung pembangunan wilayah
secara keseluruhan.
Berita ini menyoroti ketidakseimbangan antara potensi ekonomi yang besar di wilayah tersebut dengan kondisi infrastruktur yang buruk. Warga tampaknya memiliki harapan untuk memperbaiki akses jalan dan mendukung pembangunan wilayah secara keseluruhan namun dan pemilik galangan kapal kayu enggan nelakukannya. (Reporter: Evie/ TSBI)