Opini: Anies Baswedan Tegaskan Para Mafia Tidak Boleh Merusak NKRI

Opini: Anies Baswedan Tegaskan Para Mafia Tidak Boleh Merusak NKRI


Opini oleh Abdullah Uwais Alatas

Kembali Anies Baswedan dihadapan ribuan relawan dan simpatisannya lakukan pidato kebangsaannya yang sarat dengan esensi gagasan, komitmen dan solusi atas persoalan kebangsaan yang dirasakan makin menukik kebawah saat ini.


Disebutkan sebagai perjalanan tirakat, Anies Baswedan berusaha menyelami langsung panggung rakyat yang bergumul dengan persoalan hidup saat ini yang dirasakan penuh "ketidakpastian".


Pidato kebangsaan Anies Baswedan di acara Temu Relawan Anies Baswedan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno ini sungguh diakui memberikan euforia nyata bagi masyarakat atas komitmen Anies untuk wujudkan perubahan atas tata kelola negara dan bangsa sesuai dengan arah dan cita-cita kemerdekaan untuk menghadirkan keadilan dan kesetaraan.


Anies mengungkapkan, dari pembicaraannya dengan banyak orang tersebut, dirinya merasakan suasana sulit yang diderita rakyat.

Ada suasana mengkhawatirkan yang dirasakan masyarakat, yaitu serba ketidakpastian.


Bukan hanya sekedar rasa sulit dan merana, tapi ada rasa ketidakpastian yang melanda mereka.


Derita ketidakpastian ini tidaklah main-main, apalagi untuk nafas kehidupan para petani, nelayan, peternak dan lain-lainnya yang terlihat tidak ada pembelaannya sama sekali.


Salah satu cerita yang dikeluhkan para petani yang ditemui Anies Baswedan, yakni soal ketidakpastian harga, serta masalah akses pupuk untuk keberlangsungan panen.


Anies pun menyebut kesulitan tersebut, tidak terlepas dari para mafia yang merajalela.


"Begitu banyak mafia-mafia yang hadir dan membuat kita tidak memiliki ketidakpastian. Kenapa petani harus bersaing untuk mendapat pupuk, karena aksesnya dikuasai para mafia-mafia itu," tukas Anies.


Anies dengan tegas menyebutkan bahwa kerja para mafia itu dapat merusak Indonesia secara bertahap.


"Proses terjadinya kerusakan itu pelan-pelan, proses penyimpangannya itu pelan-pelan. Bila pemimpin-pemimpin di republik ini tidak sensitif pada persoalan ini, maka persoalan (mafia) ini akan secara bertahap merusak Indonesia," kata Anies.


"Saya beri ilustrasi, katak dimasukkan ke dalam panci yang airnya dingin, kemudian kompor dinyalakan pelan-pelan. Air yang asalnya dingin lama-lama menjadi panas dan mendidih."


Sehingga air panas yang mendidih itu, kata dia, akan membuat katak mati.


"Itu jalannya pelan-pelan. Kalau katak dilemparkan ke panci yang airnya mendidih, dia akan langsung lompat. Akan tetapi kalau dipanaskan pelan-pelan, dia mati mendidih," tegasnya.


Oleh karena itu, jika kejahatan para mafia itu tidak segera dibereskan, kata Anies, Indonesia akan rusak perlahan seperti katak tersebut.


Melihat hal itu, dia pun mengajak bangsa Indonesia segera menyadari akan pertumbuhan mafia di tanah air saat ini. Sebab jika tidak, sebutnya, Indonesia akan dihabisi para mafia tersebut.


"Saatnya kita menyadari bahwa ini adalah problematika yang harus kita hadapi sama-sama, setuju? Dengan bergemuruh ribuan relawan menyatakan persetujuannya.


“25 tahun yang lalu kita berkomitmen memberantas KKN, sekarang kita berkomitmen untuk memberantas mafia-mafia yang ada di republik ini. 


Demikian komitmen besar dan ketegasan seorang Anies Baswedan untuk mewujudkan NKRI tidak jatuh rusak di tangan para mafia-mafia bedebah itu  dengan tidak membiarkan kebijakan nasional disandera oleh para mafia-mafia serakah itu.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال