Way Kanan (KASTV) - Berkenaan dengan statement Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA Negeri 1) Gedung Harapan Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan yang menyatakan bahwa "Dunia Pendidikan di Way Kanan mulai rusak semenjak Bustami menjadi Bupati Way Kanan, yang menggratiskan biaya sekolah, sehingga dunia pendidikan menjadi susah bergerak maju."
Hal ini dilansir dari rekaman suara Sang Kepala Sekolah SMAN 1 Gedung Harapan yang diketahui bernama Feri Anton, ST., saat dikunjungi wartawan media KasuariTV dan Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN RI), 29-09-2022 di Kantor SMAN 1 gedung Harapan.
Berkenaan hal ini Senator DPD RI H. Bustami Zainudin S.Pd.MH, yang pada Periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 menjadi Bupati Way Kanan, angkat bicara ketika dikonfirmasi melalui jaringan What App-nya terkait hal ini.
"Pada zaman saya menjabat sebagai Bupati Way Kanan, sekolah itu tidak gratis namun anggaran biaya yang diperlukan bagi mereka yang sekolah ditanggung oleh pemerintah yang menggulirkan dana dari APBD melaui Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan BOS DA, itu semua untuk dunian pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA,SMK Madrasah, Aliyah, MTs, sampai kuliah D3 Perkebunan," Jelas Bustami.
"Jadi Salah Besar jika mereka katakan Sekolah itu gratis" tambah Mantan Bupati Way Kanan periode 2010-2015 ini. Justru mereka yang sekolah itu dibiayai oleh Pemerintah melauli APBD," tambah Bustami, Kamis, (6/10/2022).
"Pemerintah Menganggarkan Biaya Pendidikan 20% dari APBN, 20% dari APBD, 20% dari APBD Kabupaten /Kota, anggaran yang sangat besar diperuntukan bagi dunia pendidikan, jadi kalau masih ada Pungutan-Pungutan di sekolah yang dilakukan Oknum-Oknum Kepala Sekolah dan Guru, agar dilaporkan kepada Pihak terkait, kerena mereka ini tidak melaksanakan Amanah Undang-Undang.
"Kepada Oknum yang menyatakan Bahwa Dunia Pendidikan mulai rusak semenjak Bustami jadi Bupati Way Kanan, oknum ini akan kita lakukan Pemanggilan secara resmi dari Pemerintah, Nanti DPD RI akan meminta oknum ini dipanggil melalui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Lampung, akan kita proses dimana letak rusaknya dunia Pendidikan dimana letak salahnya Kebijakan Pemerintah saat saya menjabat Bupati," tutupnya..
Sementara di tempat terpisah melalui Selulernya Kepala Sekolah SMA 1 Gedung harapan menjelaskan apa yang dia bicarakan tidak menjelekkan Bustami dan Arinal Selaku Gubernur Lampung, saya bicara dalam kontek tatanan kehidupan masyarakat di Way Kanan
"Semenjak adanya sekolah gratis itu, pola pemikiran masyarakat menganggap semua yang bekenaan dengan pendidikan itu gratis," jelas Kepala Sekolah melaui pesan Whatshapp pribadinya.
Seperti diungkap Anggota Tim Pemantau Keuangan Negara Republik Indonesia (PKN RI) dan wartawan media ini ketika bersilaturahmi di SMA 1 Gedung Harapan.
"Pak Feri Anton, ST, memang mengeluarkan statement yang menyatakan dunia pendidikan di Way Kanan mulai rusak semenjak Bustami menjadi Bupati yang menggratiskan Sekolah, beliau juga menyatakan bahwa Pak Arinal mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) hanya sebatas sumbangan, harusnya Pak Arinal itu berani jangan hanya berpikir untuk kepentingan politik saja, keluarkanlah Perbub agar boleh narik sumbangan dengan kategori dan nominal tertentu", ungkap Sang Kepala sekolah, hal ini juga dilansir dari rekaman percakapan saat Tim PKN dan Wartawan bertamu.
"Ketika pihak sekolah mengadakan penarikan sumbangan kepada siswa atau orang tua/wali maka mulai Wartawan berdatangan, yang tidak ada sumbangsih sama sekali, wartawan di Way Kanan terlalu banyak, mencapai 460 wartawan, yang banyak diantara mereka itu tidak bisa baca, tidak bisa nulis sudah jadi wartawan, bahkan tukang becak pun jadi wartawan, seharusnya wartawan itu kerja sebagai kontrol sosial sajalah gak usah aneh-aneh," ujar sang Kepala sekolah.
(Reporter: dfn/Azys)
