![]() |
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Aman Gusty, S.Kep |
WAISAI (KASTV) - Dinas Kesehatan Kabupaten Raja ampat melaksanakan pertemuan Peningkatan kapasitas pengelola program PTM Puskesmas Se- kabupaten Raja ampat.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola program Penyakit Tidak Menular (PTM) menghadirkan Para Dokter dan 19 Puskesmas tersebar di wilayah kabupaten Raja ampat, bertempat di aula dolpin cotage, Kota waisai Kabupaten Raja Ampat. Jumat, (28/10/2022)
Kepala Dinas Kesehatan Raja Ampat melalui Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P), Aman Gusty, S.Kep menjelaskan, Dinas Kesehatan kabupaten Raja ampat sebagai salah satu institusi yang mengurusi bidang kesehatan mempunyai tugas pokok memandirikan masyarakat untuk hidup sehat melalui pengendalian faktor risiko PTM.
P"rogram PTM ini menghadirkan pengelola program yakni dari Perawat, Bidang, Apoteker yang bertugas ditugaskan dari puskesmas tersebut, untuk memegang bidang pengendalian penyakit," ungkap Gusti.
Dikatannya Implementasi dari kegiatan ini lebih diprioritaskan pada pencegahan dini antara lain edukasi gaya hidup sehat melalui upaya pencegahan Faktor Resiko PTM.
"Saya berharap teman-teman petugas Puskesmas mampu melaksanakan program PTM, sebagai upaya deteksi dini kepada seluruh masyarakat yang ada di kabupaten Raja Ampat," ucapnya
Lanjutnya, program PTM ini lebih diprioritaskan Untuk faktor resiko dari umur 15 th–59 th, karena mereka itu yang rentang berisiko terhadap penyakit tidak menular seperti stroke, hipertensi, gagal ginjal itu adalah penyakit tidak menular, tetapi karena kita sudah hidup dijaman serba instan, semua kehidupan yang serba ada, pesan makanan datang.
"Padahal kita perlu ketahui bahwa makanan dan pola hidup itu sangat berisiko, jadi pelatihan ini sebagai upaya pencegahan faktor resiko PTM merupakan suatu kegiatan untuk menjaga dan mengembalikan kondisi faktor resiko PTM kepada kondisi normal tidak beresiko. Pada individu yang mempunyai faktor resiko PTM, pengendalian dimaksudkan untuk mencegah terjadinya PTM sehingga komplikasi dapat dihindari," paparnya
"Oleh karena itu peserta dari 19 puskesmas se kabupaten Raja Ampat yang mengikuti pelatihan ini, agar melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan mengenai faktor resiko PTM yang ada di masyarakat maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sehingga mereka mampu melakukan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM di level paling bawah yakni masyarakat." terangnya
Masyarakat dikabupaten Raja ampat wajib datangi puskesmas untuk memeriksaan diri, sebelum jatuh sakit, kami juga mengingatkan kepada olahragawan, ade-ade, Bapa-bapa usia 15–59 agar datang ke puskesmas,kami pun tetap upayakan untuk menyediakan logistik di unit layanan masing-masing.
“Datang periksa kalau kita temukan tekanan darah naik,gula naik,maka wajib petugas Puskesmas mengingatkan agar menjaga diri jangan sampe sakit.” ujarnya
Ia pun berpesan kepada peserta program PTM agar masyarakat terdeksi lebih awal sebelum jatuh sakit,dan masuk rumah sakit," ucap Gusti
(Reporter Der)