"Kejadian itu di sebabkan hujan akhir- akhir ini yang terus- menerus dan arus sungai yang deras, sehingga menyebabkan abrasi, dan ini juga tentunya mengancam aset rumah warga kami dan jalan lintas provinsi tepatnya jalan Rimo - Subulussalam tutur Asmudin Solin," katanya, Kamis (4/8/22).
Salah satu Perangkat Desa Kampung Silatong Asmudin Solin mengakatakan abrasi sungai ini sudah terjadi sejak lima tahun terakhir.
"Setiap tahunnya kondisinya bertambah parah. Ini telah dilaporkan untuk diteruskan kepada pemerintah pusat," kata Asmudin.
Ia mengatakan setidaknya ada kurang lebih 100 rumah berada di bibir sungai cinendang desa Silatong yang jaraknya rata- rata satu meter dari pinggir sungai di desa tersebut yang terdampak abrasi sungai itu.
Diketahui abrasi di bantaran sungai Cinendang itu telah diatasi oleh warga dengan cara gotong- royong untuk menormalisasi sungai meskipun hal itu belum maksimal.
"Harapan kami sebagai masyarakat desa Silatong agar kiranya Pemkab Aceh Singkil bisa meninjau lokasi dan juga bisa menjadi memprioritaskan dalam penganggaran tahun depan," harapnya
Dalam kesempatan yang sama, Srikanti mengatan akibat abrasi ini rumahnya bisa terdampak abrasi itu.
"Kami khawatir jika abrasi tersebut terus berlanjut dan tidak ada penanganan dari pemerintah maka seluruh rumah yang menjadi tempat tinggal kami sekeluarga ini akan hanyut," tuturnya.
"Agar segera pemerintah daerah atau Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baik pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil membangun Bronjong di sepanjang rumah warga yang berlokasi bibir sungai cinendang ini," jelasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Kabid Rekon) Hawani, ST menanggapinya.
"Baik, akan saya teruskan ke pimpinan dan terima kasih atas infonya yaa," katanya. (Rep: PRD)