Jakarta (KASTV) _ PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) merupakan perusahaan pembiayaan yang berdiri sejak tahun 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing. Pada awal berdiri, perusahaan fokus pada pembiayaan sepeda motor Honda. Transformasi bisnis yang berlangsung pada tahun 2000 membuat perusahaan berganti nama menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Seiring perkembangannya, WOM Finance kemudian melayani pembiayaan berbagai merek sepeda motor Jepang lainnya seperti Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki.
Pada 2004, WOM Finance mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana dengan kode saham “WOMF”. Setahun kemudian, pada 2005, WOM Finance resmi menjadi bagian dari grup usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Terakhir, pada 2015 perusahaan kembali memperkuat struktur permodalan melalui right issue, sehingga porsi kepemilikan Maybank Indonesia meningkat menjadi 67,49%.
Dengan visi menjadi perusahaan pembiayaan terbaik di Indonesia, WOM Finance membawa misi mengutamakan kepuasan konsumen, membangun infrastruktur berbasis IT, memperluas jaringan usaha, serta mengoptimalkan kinerja perusahaan.
Namun seiring berjalannya waktu, berbagai persoalan muncul yang diduga disebabkan oleh oknum pegawai internal. Salah satu kasus yang menyita perhatian publik adalah dugaan pelecehan, penindasan, serta penarikan unit milik Ibu Totalina di ruang penyidik Krimsus Polda Sulawesi Tenggara. Kasus ini kemudian mendapatkan pendampingan dari Lembaga Aliansi Pemuda dan Pelajar (AP2) Sultra.
AP2 telah dua kali mendatangi WOM Finance Pusat Jakarta untuk mengadukan persoalan tersebut. Kedatangan mereka hanya diterima oleh seorang staf, yang kemudian selalu mengarahkan agar komunikasi dilakukan melalui admin pengaduan pusat bernama Keyla. Namun, berdasarkan keterangan AP2, admin tersebut sama sekali tidak merespons laporan ataupun komunikasi yang disampaikan.
Sikap acuh tak acuh ini membuat AP2 marah dan menilai bahwa pelayanan WOM Finance pusat tidak mencerminkan profesionalisme perusahaan sebesar WOM Finance. DPP AP2 mendesak pimpinan WOM Finance untuk segera mengevaluasi bahkan mencopot admin yang dinilai arogan dan tidak kooperatif tersebut.
Jika tidak ada tindak lanjut, AP2 menyatakan siap melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di kantor pusat WOM Finance Jakarta sebagai bentuk protes terhadap pelayanan buruk dan pengabaian laporan masyarakat.
