Aceh Singkil, KASTV –11 September 2025. Sebuah peristiwa langka terjadi di Desa Lae Pinang, Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil. Makam seorang ulama tarekat berpengaruh, Syekh Shabuddin dari Barus, berhasil ditemukan setelah seorang ulama kharismatik, Abu Mahabbah, mendapat petunjuk melalui mimpi.
Penemuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penelusuran lapangan bersama masyarakat setempat hingga akhirnya makam Syekh Shabuddin ditemukan.
Syekh Shabuddin, yang berasal dari marga Solin, dikenal sebagai guru Petupangan sekaligus pengamal Tarekat Syattariyah. Ia merupakan satu perguruan dengan Syekh Tampat Gosong, dan tercatat sebagai salah seorang penyiar agama Islam pada masa pendudukan Jepang. Kehadirannya memberi pengaruh besar dalam menjaga keteguhan spiritual masyarakat kala itu.
Jejak Panjang Tarekat Syattariyah di Singkel
Pengaruh Tarekat Syattariyah di Tanah Singkel sudah kuat sejak abad ke-17, dibawa oleh ulama besar Syekh Abdurrauf As-Singkily, murid dari Syekh Ahmad al-Qusyasyi di Madinah. Dari Singkel, ajaran ini menyebar luas ke berbagai wilayah Nusantara dan meninggalkan jejak kuat dalam tradisi keagamaan masyarakat.
Dalam konteks itu, keberadaan makam Syekh Shabuddin menegaskan kesinambungan jaringan ulama Syattariyah lintas generasi sekaligus memperlihatkan peran penting Tanah Singkel sebagai salah satu simpul penyebaran Islam tarekat di Sumatra.
Upaya Pelestarian Warisan Ulama
Selama ini, Abu Mahabbah memang dikenal aktif menelusuri dan memetakan makam-makam ulama Tanah Singkel. Usahanya memperkaya khazanah sejarah Islam lokal serta mempertegas posisi Singkel dalam jaringan keilmuan Islam Nusantara.
Penemuan makam Syekh Shabuddin diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta masyarakat untuk melestarikan situs sejarah Islam ini. Selain sebagai pusat ziarah, makam tersebut juga bisa dikembangkan menjadi ruang edukasi bagi generasi mendatang. (PT)